PENGGUNAAN APLIKASI WHATSAPP DALAM
PEMBELAJARAN DARING DI MI JMI PANCOR
Karya tulis ini dibuat
Dalam rangka memenuhi tugas pjj kti guru
Tahun 2022
MUHAMMAD ZAINUL MUTTAQIN,S.Pd
PROFIL PENELITI
NAMA LENGKAP : MUHAMMAD ZAINUL MUTTAQIN,S.Pd
TTL : BG. LONGGEK, 23 JANUARI 1988
ALAMAT :LINGKUNGAN BAGEK LONGGEK BARAT
RT 02 KELURAHAN RAKAM
NO HP : 085 955 137 591
NO WA : 085 955 137 591
TEMPAT TUGAS : MI JMI PANCOR
TUGAS DISEKOLAH
1. GURU NON PNS
2. OPERATOR
ABSTRAK
Muhammad Zainul Muttaqin ,” Penggunaan Aplikasi Whatsapp dalam Pembelajaran Daring di MI JMI Pancor”, Tugas KTI PJJ Tahun 2022
Kata kunci: Penggunaan , Aplikasi Whatsapp, dan Pembelajaran Daring.
Tujuan penelitian untuk mengetahui penggunaan aplikasi whatsapp dalam
belajar daring di MI JMI Pancor. Penelitin ini merupakan
penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan Studi Naratif. Informan penelitian ini yaitu siswa dan wali murid. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah Penggunaan WhatsApp Sebagai Media Pembelajaran dalam Jaringan Masa pandemi Covid-19 Oleh Guru. Guru menggunakan fitur foto, video, dokumen, Group WhatsApp, dan call (telpon) secara langsung. Kemudahan dirasakan dengan kehadiran fitur whatsApp dan juga penggunaannya yang mudah dan dapat digunakan oleh berbagai kalangan. Kendala-kendala dalam penggunaan WhatsApp sebagai media pembelajaran dalam jaringan masa Pandemi Covid -19 di MI JMI Pancor yaitu belum memiiki android, gangguan sinyal yang mengakibatkan whatsApp akan sulit diakses, kendala lain yaitu kurang efektifnya proses pembelajaran guru tidak bisa secara langsung melihat kesungguhan peserta didik, memori handpone yang cepat penuh dengan dokumen yang masuk, tidak semua peserta didik memiliki alat pendukung pembelajaran online saat ini, alasan tersebut salahnya kurangayaan terhadap handphone yang diberikan, kurangnya interaksi antara gurudan peserta didik lainnya. Solusi mengatasi kendala dalam penggunaan WhatsApp sebagai media pembelajaran dalam jaringan masa Pandemi MI JMI Pancor yang dilakukan guru adalah dengan meminimalisir semua kendala baik dari gangguan jaringan dengan memperpanjang jangka waktu pengiriman tugas, membuat materi pambelajaran lebih sederhana dan mudah dimengerti, melakukan interaksi dengan melakukan video call atau guru harus memikirkan strategi bagaimana caranya supaya anakanak bisa keluar dari zona kebosanan mereka. Dapat melakukan pembelajaran secara luring selama tiga kali dalam seminggu dengan melakukan kunjungan dari rumah kerumah agar pembelaran daring dapat berjalan dengan baik
PENGGUNAAN APLIKASI WHATSAPP DALAM PEMBELAJARAN DARING MI JMI PANCOR
Oleh
MUHAMMAD ZAINUL MUTTAQIN,S.Pd
1. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses penyaluran informasi atau pesan dari guru ke siswa yang direncanakan, didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah dimana akan terjadi interaksi antara keduanya. Pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut, pertama, pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisasi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan). Kedua, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar.
Permasalahan di dalam pendidikan merupakan prioritas utama yang harus dipecahkan, salah satunya menyangkut tentang masalah kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan saat ini tengah mengalami tantangan sebagai dampak mewabahnya virus Covid-19. Covid-19 menjadi pandemik global yang penyebarannya begitu menghawatirkan. Akibatnya pemerintah harus bekerja sama untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19 dengan mengeluarkan kebijakan agar seluruh warga masyarakat untuk melakukan social distancing atau menjaga jarak. Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut seluruh aktivitas masyarakat yang dulu dilakukan di luar rumah dengan berkumpul dan berkelompok, kini harus diberhentikan sejenak dan diganti dengan beraktivitas di rumah masing- masing.
Covid-19 adalah jenis penyakit baru yang belum pernah didentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut, seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.Virus yang disinyalir mulai mewabah pada 31 desember 2019 di Kota Wuhan Provinsi Hubai, saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat.Pada tanggal 30 januari 2020 WHO telah menetapkan wabah ini sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia
Indonesia adalah salah satu Negara yang terdampak COVID-19, yang mana pada tanggal 5 juni 2020 telah melaporkan jumlah kasus pasien positif corona mencapai 7.766 orang. Mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti isolasi, social distancing hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap stay at home, bekerja, demikian menurut lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi tersebut ialah dengan melakukan pembelajaran secara online atau daring. Pada tanggal 24 maret 2020 menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia (Mendikbud Nomor 4/2020) tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-19, dalam surat edaran tersebut dijelasakan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Perkembangan teknologi informasi selalu mempunyai peran yang sangat tinggi dan ikut memberikan arah perkembangan dunia pendidikan dimasa pandemi.Dalam sejarah perkembangan pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk menyampaikan dan menerima informasi. Dengan adanya teknologi informasi ini diharapkan pembelajaran bisa berjalan dengan baik mengingat masyarakat Indonesia saat ini mayoritas sudah menggunakan internet, seperti yang dijelaskan dalam penelitian we are sosial, “Digital Report 2020” yang dirilis pada akhir bulan januari 2020 yang menyatakan hampir 64% penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan jaringan internet. jumlah penguna internet di Indonesia sudah mencapai 175,4 juta orang dari total jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 272,1 juta dan dibanding tahun 2019 lalu, jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat sekitar 17 persen atau 25 juta pengguna. Beberapa teknologi informasi yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaan di antaranya dengan menggunakan aplikasi Whatsapp.
Dengan menggunakan kurikulum K13. Proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Whatsapp agar dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif karena siswa bisa belajar dimanapun dan kapanpun serta mampu menghadirkan suasana belajar yang santai. Sistem pembelajaran menggunakan Aplikasi Whatsapp agar guru dapat mengirim file tugas untuk dikerjakan oleh siswa. Adapun kendala yang dihadapi saat proses pembelajaran daring yaitu kurangnya fasilitas seperti gadget karena masih banyak wali murid yang belum menggunakan hp android dan juga kurangnya jaringan untuk pegiriman tugas pada pembelajaran tematik. Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Aplikasi Whatsapp Dalam Pembelajaran Daring di MI Jamiyatul Islamiyah Pancor.
b. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana penggunaan aplikas whatsapp dalam pembelajaran daring di Mi Jamiyatul Islmiyah Pancor?
2. Apa saja kendala menggunakan aplikasi whatsapp dalam proses pembelajaran daring di Mi Jamiyatul Islmiyah Pancor?
3. Apa saja solusi atas kendala yang dihadapi saat menggunakan aplikasi whatsapp pada proses pembelajaran daring di Mi Jamiyatul Islmiyah Pancor?
c. Tujuan
a) Untuk mengetahui penggunaan aplikas whatsapp dalam pembelajaran daring di Mi Jamiyatul Islmiyah Pancor
b) Untuk mengetahui Apa saja kendala menggunakan aplikasi whatsapp dalam proses pembelajaran daring di Mi Jamiyatul Islmiyah Pancor
c) Untuk mengetahui solusi atas kendala yang dihadapi saat menggunakan aplikasi whatsapp pada proses pembelajaran daring di Mi Jamiyatul Islmiyah Pancor?
d. Manfaat
Manfaat Teoretis
a. Untuk menjadi bahan pertimbangan atau referensi bagi penelitian lebih lanjut sebagai acuan atau panduan.
b. Untuk dapat mengetahui penggunaan aplikasi whatsapp dalam pembelajaran Daring.
Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang penggunaan aplikasi whatsapp.
b. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan contoh bentuk peningkatan yang berbasis daring dalam meningkatkan motivasi belajar dan penggunaan aplikasi whatsapp dalam proses pembelajaran, sehingga mutu atau kualitas sekolah akan meningkat.
c. Bagi Siswa
i. Memotivasi siswa semangat belajar walau jarak jauh.
ii. Memberikan pengalaman yang baru bagi siswa dalam belajar menggunakan aplikasi whatsapp.
e. Hipotesis
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah “ Penggunaan Aplikasi Whatsapp dalam pembelajaran daring di MI JMI Pancor sudah tepat dan baik “.
f. Rancangan penelitian
Adapun rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan cara terjun langsung ke obyek penelitian karena peneliti merupakan tenaga pendidik di Obyek penelitian. Penelitian ini sendiri dilakukan dengan beberapa metode seperti wawancara langsung kepada Guru, Siswa dan Orang Tua Wali sehingga didapatkan hasil yang akan diolah, kemudian diberikan kuisioner kepada siswa dan guru. Hasil dari wawancara dan kuisioner ini akan menjadi landasan untuk memperoleh hasil yang valid dengan analisis data yang sudah ditentukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Whatsapp
A. Pengertian Whatsapp
Whatsapp ialah aplikasi berbasis pesan yang memudahka
untuk bertukar pesan tanpa dikenai biaya sms, karena Whatsapp
memanfaatkan akses internet. Sehingga dengan whatsapp dapat
mengirimkan file dokumen, file foto, video call, lokasi GPS dan lain -lain. Aplikasi ini juga memiliki fasilitas Broadcast dan Group
sehingga memudahkan guru untuk mengkondisikan siswa 1 kelas
dalam satu grup. Whatsapp juga memiliki status pesan yang berupa
tanda yang berfugsi untuk mengetahui status pesan tersebut,
sehingga guru dapat memantau siswa apakah sudah membuka,
membaca atau belum sama sekali.
Whatsapp juga pesan lintas platform yang menjadi salah satu alat alternatif atau media komunikasi yang banyak digunakan oleh mahasiswa saat ini di tambah aplikasi WhatsApp juga menyediakan fitur grup chat untuk memudahkan berdiskusi atau memberikan informasi melalui grup. sebagian orang memanfaatkan aplikasi Whatsapp untuk saling memberi kabar, saling bertukar pikiran, diskusi tentang berbagai informasi dunia perkuliahan ataupun informasi di luar kampus ataupun sekedar saling bercanda antar teman.
B. Peran Whatsapp Dalam Pembelajaran
mampu menciptakan suasana akademis yang kondusif karena siswa bisa belajar dimanapun dan kapanpun. Implementasinya dalam pembelajaran mampu menghadirkan suasana belajar yang santai. Kedekatan emosional yang baik akan terbentuk seiring meningkatnya intensitas komunikasi melalui media sosial menjadikan banyaknya ide baru terkait pembelajaran yang diberikan
C. Manfaat Whatsapp
1. Whatsapp adalah aplikasi yang bisa diperoleh secara mudah dan
gratis.
2. Whatsapp memiliki beberapa fasilitas antara lain untuk mengirim
komentar, tulisan, gambar, video suara, dan dokumen.
3. Whatsapp dapat digunakan untuk mempublikasikan karya atau
menyebarkan informasi dengan cepat dan mudah.
4. Whatsapp memiliki berbagai fitur sehingga dapat dengan mudah
dibuat untuk menyebarluaskan informasi dan pengetahuan.
5. Whatsapp memberikan kemudahan dalam pembelajaran secara
online antara pendidik dan peserta didik ataupun sesama peserta
didik, dimanapun mereka berada.
2. PEMBELAJARAN DARING
a) Pengertian Pembelajaran Daring
Pembelajaran adalah suatu rancangan atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rancangan pembelajaran jangka panjang) merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain.
Pembelajaran jarak jauh (daring) adalah sekumpul metode
pembelajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Meskipun teknologi merupakan bagian integral dari pembelajaran jarak jauh, namun program pendidikan harus focus pada kebutuhan instruksional peserta didik daripada teknologinya sendiri.Faktor yang penting untuk keberhasilan sistem pembelajaran jarak jauh adalah perhatian, mudah menggunakan peralatan, kreatif menggunakan alat
b) Pembelajaran daring yang Efektif
Suyono mengatakan bahwa belajar adalah aktivitas yang selalu dilakukan dan dialami manusia sejak didalam kandungan sampai keliang lahat, sesuai dengan pembelajaran sepanjang hayat.Sedangkan Basri mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkai kegiatan. Pembelajaran daring pada dasarnya adalah pembelajaran yang dilakukan secara virtual melalui
aplikasi yang tersedia.Pembelajaran daring yang ideal itu harus
mengikuti pola-pola yang telah disebutkan.Terlebih dahulu harus menyusun materi pembelajaran yang sesuai.
Materi pembelajaranditurunkan dari indikator pencapaian kompetensi, sehingga materi yangdisajikan oleh guru akan mengimplementasikan standar isi. Materipembelajaran daring juga harus tetap mempertimbangkan teori konstruktivisme yang menjadikan siswa berperan aktif. Media
pembelajaran juga harus digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran
c) Interaksi pembelajaran daring yang Efektif
Interaksi pada pembelajaran jarak jauh tentunya berbeda dengan interaksi yang dilakukan secara tatap muka, dalam interaksi jarak jauh. Sholosser dan Anderson menerangkan dalam sistem pembelajaran jarak jauh harus mampu menciptakan interaksi belajar mengajar yang
sesungguhnya tidak ada (abstrak) tetapi mewujudkannya seperti seolaholah siswa dan guru berada di suatu ruangan yang sama.
Pendidikan jarak jauh memerlukan interaksi yang tinggi antara guru dan siswa,sekalipun di wilayah terpencil.Pada saat ini Interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh pemakaian smartphone yang dapat masuk di semuakalangan dan pemakainnya tidak terbatas ruang dan waktu tentunya memberikan peran penting dalam suatu interaksi sosial. Pemakaian smartphone di semua kalangan tersebut tentunya juga memasuki ranah hubungan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan orang luar.
Tentunya pengaturan dan penyediaan berbagai kegiatan yang efektif dan menyenangkan sangat tergantung pada kemampuan guru mengelola pembelajaran mulai kegiatan awal, inti dan penutup, yang memungkinkan suasana pembelajaran yang dibangun menjadi menyenangkan dan efektif. Selain itu interaksi pembelajaran secara daring dapat dilakukan dengan berbagai cara guru dapat menggunakan variasi metode yang melibatkan siswa baik secara emosi maupun kondisi. Berbagai game dapat dibuat oleh guru untuk menciptakan interaksi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
3. Penelitian Yang Relevan
• Penelitian, Husniyatus Salamah Zainiyati (2020) yang berjudul “Pemanfaatan Media Pembelajaran E-Learning Menggunakan Whatsapp Sebagai Solusi Ditengah Penyebaran Covid-19 di MI Nurulhuda Jelu”.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam rangka penerapan pembelajaran daring adalah efektivitas dan ketepatan dalam pemilihan media pembelajaran dengan menyesuaikan keadaan peserta didik.Salah satu media yang bisa digunakan adalah Whatsapp karena aplikasi ini
banyak memiliki fitur seperti untuk kirim pesan, video, suara, dokumentasi, grup dan lain-lain serta memudahkan dalam pengoprasiannya.Untuk menguraikan seberapa manfaat Whatsapp dalam mendukung pembelajaran jarak jauh.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti adakan yaitu sama-sama membahas tentang pembelajaran e-learning dengan menggunakan Whatsapp sebagai solusi ditengah penyebaran
Covid-19. Sedangkan perbedaan adalah Penelitian Husniyatus menggunkan pembelajaran E-learning sedangkan peneliti dengan pembelajaran daring.
• Penelitian, Andika Prajana (2020) yang berjudul “Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp dalam Pembelajaran di UIN Ar-Raniry Banda Aceh”.
Hasil penelitian ini mampu menciptakan suasana belajar yang efektif karena memberikan kesempatan belajar lebih baik dan lebih cepat bagi siswa karena memuat materi yang diajarkan, menampilkan tugas hingga diskusi antara siswa maupun bimbingan dengan pengajar
seluruhnya dapat dikerjakan di luar jam pengajaran formal.
Penelitianini membahas tentang e-learning dengan menggunakan whatsapp sebagai solusi ditengah penyebaran Covid-19.sedangakan persamaannya yaitu kesamaan membahas tentang pemanfaatan Whatsapp.
• Penelitian, Ni Komang Suni Astini (2020) yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19.
Hasil penelitian ini adalah Pada tingkat sekolah dasar kelas atas aplikasi yang yang efektif digunakan dalam proses pembelajaran online adalah aplikasi google classroom dan aplikasi zoom sedangkan untuk
kelas bawah aplikasi yang dapat sangat efektif digunakan adalah aplikasi whatshapp group. Dalam proses pembelajaran daring yang dilakukan siswa tidak lepas dari pengawasan orang tua dan guru. Persamaan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang pemanfaatan
teknologi informasi sedangkan perbedaan dengan peneliti yaitu penelitian Ni Komang Suni Astini memfokuskan pada teknologi informasi dengan bermacam aplikasi bukan Aplikasi Whatsapp saja
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian Kualitatif, dengan menggunakan pendekatan Studi Naratif. Pendekatan ini bisa didefinisikan sebagai studi yang berfokus pada narasi, cerita, atau deskripsi tentang serangkaian peristiwa terkait dengan pengalaman manusia. yang bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan lebih mendalam, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Tentang metode penelitian kualitatif, Creswell mendefinisikannya sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti mewawancarai peserta penelitian atau partisipan dengan mengajukan pertanyaan yang umum dan agak luas.lnformasi yang disampaikan oleh partisipan kemudian dikumpulkan, lnformasi tersebut biasanya berupa kata atau teks. Data yang berupa kata-kata atau teks tersebut kemudian dianalisis. Hasil analisis itu dapat berupa penggambaran atau deskripsi atau dapat pula dalam bentuk tema-tema.Dari data-data itu peneliti membuat interpretasi untuk menangkap arti yang terdalam.
Waktu penelitian ini dilakukan Pada tanggal 23 Februari – 6 April 2021 di MI Jamiyatul Islamiyah Pancor dengan responden siswa berjumlah 32 orang yang terdiri dari Kelas 1 sampai dengan Kelas 6.
A. Fokus Penelitian
Mengingat luasnya cakupan dalam pembahasan, maka peneliti membatasi yang diteliti. Penelitian memfokuskan pada:
1. Penggunaan aplikasi whatsapp.
2. Solusi atas kendala yang dihadapi saat menggunakan aplikasi whatsapp.
3. Peneliti menfokuskan pada pembelajaran tematik.
B. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaiitu :
1. Observasi
Observasi ialah pengamatan dengan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, dan dapat dikontrol keadaannya (reliabilitasnya) dan kesahihannya (validitasny).
2. Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung atau percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang- barang tertulis. Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Metode ini lebih mudah dibandingkan dengan metode pengumpulan data yang lain. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.
C. Uji Keabsahan Data
Peneliti menggunakan teknik keabsahan data dengan pertimbangan agar hasil penelitian dapat obyektif. Adapun langkah-langkah dalam menganalisa data triangulasi melalui sumber dapat di capai dengan jalan :
• Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.
• Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatannya sepanjang waktu.
• Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
D. Teknik Analisis Data
• Data Reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak,untuk itu maka, perlu dicatat secara rinci dan teliti, seperti yang telah ikemukakan. semakin lama penelitian di lapangan maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Dalam penelitian ini merangkum data-data memberikan gambaran-gambaran yang memperjelas dan memperoleh peneliti untuk mencari/pengumpulan data
selanjutnya. Dalam pelaksanaannya bisa menggunakan media bantu elektronik dengan memberikan kode-kode pada aspek tertentu.
• Data Display
Setelah data reduksi maka data selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini, Miles and Huberman menyatakan“the most fredivent from of display data for kualitatif
research data in the past ing been narrative text”. Yang paling seringdigunakan untuk menyajikan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
• Conclusion Drawing / verification (kesimpulan verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Hubermen adalah penarikan kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang
kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tapi apabila kesimpulan yang dikemukakan, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan
data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kreadibel. Dalam penelitian kualitatif kesimpulan awalnya dapat menjawab merumuskan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
sifatnya masih sementara dan bisa berkembang pada saat peneliti berada dilapangan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aplikasi adalah suatu perangkat lunak (softwere) atau
program komputer yang beroperasi pada sistem tertentu yang
diciptakan dan dikembangkan untuk melakukan perintah tertentu.
Istilah aplikasi diambil dari bahasa Inggris application yang dapatdiartikan sebagai penerapan atau penggunaan. Dalam bidang pendidikan aplikasi memiliki fungsi sebagai bahan pengajaran. Misalnya, sebuah aplikasi yang berguna untuk penyajian materi yang dilengkapi animasi-animasi agar lebih menarik seperti Microsoft PowerPoint. Sehingga sarana pengajaran menjadi lebih nyaman dan dapat mencapai hasil yang lebih maksimal. Berdasarkan wawancara ini peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan penggunaan aplikasi whatsapp dalam pembelajaran daring yang dilakukan di MI JMI Pancor saat ini masih belum efektif karena beberapa factor urgen yang sangat tidak mendukung antara lain SDM, Alat dan Lainnya.
Guru memegang peranan penting dalam proses belajar
mengajar. Proses belajar mengajar sebagai suatu sistem kegiatan yang dilakukan didalam kelas atau di luar kelas. Guru memilih dan mengurutkan materi pembelajaran, penerapan dan penggunaan metode pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran, pembimbingan belajar, sampai pada kegiatan evaluasi hasil belajar.
Setiap guru yang mengajar pasti menemukan masalah atau
kendala, apalagi jika harus mengajar siswa secara daring seperti saat ini. Berdasarkan hasil penelitan tentang kendala menggunakan aplikasi whatsApp dalam proses pemebelajar daring di MI JMI Pancor yaitu
• Pengawasan Belajar yang Tidak Maksimal
Pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 ini
dilakukan di rumah secara mandiri. Dengan menggunakan
media daring, pembelajaran yang dilakukan tidak sepenuhnya berjalan dengan baik. Pengawasan guru dan orang tua terhadap siswa menjadi kurang maksimal.
• Belum Memiliki Android
Dalam proses pembelajaran daring ini dilakukan dengan
kurangnya komunikasi terhadap siswa itu sendiri karena masih orang tua siswa yang tidak memiliki android/alat komunikasi yang canggih. Dalam hal ini android sangat penting demi terwujudnya proses pembelajaran daring. Di sisi lain, orang tua yang mayoritas orang pedesaan sangat sulit menggunakan alat komunikasi canggih. Sistem pembelajaran daring ketika alat daring yakni android yang tidak dimiliki siswa membuat sistem
pembelajaran jarak jauh menjadi terganggu atau tidak berjalan lancar.
• Keterbatasan Sinyal dan Biaya untuk Internet
Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan
merupakan suatu kegiatan belajar yang membutuhkan jaringan internet dengan konektivitas, aksesibilitas, fleksibilitas, serta kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran, ketersediaan akses internet atau sinyal sangat diperlukan dalam pembelajaran daring, karena karakteristik pembelajaran ini selalu menggunakan dan memanfaatkan jaringan internet. Secara umum, kecepatan akses jaringan internet di Indonesia relatif lambat begitu juga halnya yang dirasakn oleh wali murid MI JMI Pancor, ketersediaan jaringan internet yang masih terbatas dan hargauntuk mengakses internet relatif mahal sehingga menjadihambatan bagi pembelajaran daring.
Sinyal dan kuota paket sangat berkontribusi dalam
membantu proses pembelajaran dalam dunia pendidikan. Namun, terbatasnya sinyal dan paket data ini menjadi kendala tersendiri bagi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran daring. Sehingga kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan dapat terhambat dan penggunaan media daring ini menjadi tidak efektif.
• Sulit memahami materi yang diberikan
kesulitan dalam memahami materi yang diberikan,
materi yang terlalu banyak dan juga tidak diberikan penjelasan yang mendalam. Karena anak sekolah dasar masih membutuhan pembelajaran secara langsung.
Dalam penggunaan media daring pada proses belajar di MI JMI Pancor ternyata mengalami beberapa kendala. maka dari itu harus segera diatasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Solusi- solusi yang dilakukan dalam mengatasi kendala mengenai pengunaan teknologi informasi (Grup WhatsApp) dalam proses pembelajar daring di MI JMI Pancor adalah sebagai berikut:
a) Adanya wabah covid-19 ini orang tua dan guru saling bekerjasama dalam pengawasan belajar terhadap peserta didik untuk memperoleh suatu keberhasilan kepada anak tentang pembelajaran dirumah. Selama pembelajaran daring mengalami beberapa kendala, kendala pertama bila siswa merasakan kebosanan, guru harus memikirkan
strategi bagaimana caranya supaya anak-anak bisa keluar dari zona kebosanan mereka. Guru harus kreatif dalam menciptakan pembelajaran daring yang menarik bagi siswa, memberikan motivasi dan pemahaman kepada orang tua agar tetap mendampingi putraputrinya belajar di rumah karena pengendalian dan pengawasan orang tua sangat penting pada saat pembelajaran daring seperti ini.
b) Solusi untuk siswa yang masih belum ada android dan akses jaringan yang tidak merata karena di tempat tinggal sebagian siswa tidak dapat dijangkau oleh akses jaringan internet, solusi terhadap pembelajaran daring yang tidak berjalan dengan baik yaitu denga
melakukan pembelajaran secara luring selama tiga kali dalam seminggu dengan melakukan kunjungan dari rumah kerumah atau memanggil siswa ke sekolah bergantian. Hal tersebut membuat guru dan siswa dapat melaksanakan pembelajaran serta mampu mengulang materi yang dalam pembelajaran daring masih banyak mengalami kesulitan
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi maka peneliti bisa mengambil kesimpulan bahwa penggunaan aplikasi whatsapp dalam pembelajaran daring di MI JMI Pancor tidak bisa maksimal dilakukan dikarenakan beberapa faktor antara lain
a. Penggunaan aplikasi whatsapp belum sepenuhnya bisa dilakukan karena siswa dan guru belum siap dari segi SDM dan Materi yang dimiliki
b. Kendala yang ditemukan anatara lain siswa tidak memiliki HP Android untuk digunakan, Guru belum siap untuk menggunakan Media Komunikasi Whatsapp, dan Wali Murid fokus untuk mencari nafkah sehingga kesulitan memberikan HP Android ke anaknya.
c. Solusi yang bisa dipakai adalah dengan menggunakan sistem kelompok kecil artinya satu HP bisa digunakan oleh beberapa siswa yang berdekatan tempat tinggalnya, sesama guru saling berbagi pengalaman dan saling bantu dalam menggunakan apikasi Whatsapp dalam memberikan tugas kepada anak didik masing-masing.
Comments
Post a Comment